MejaSatu.com -- Ketika dunia penerbangan komersial secara masal belum muncul, pelayaran merupakan satu-satunya sarana perhubungan jarak jauh, terutama untuk transportasi antar pulau atau benua.
Rotterdamsche Lloyd, yang didirikan tahun 1839, merupakan salah satu perusahaan pelayaran yang mendominasi transportasi antar Eropa dan kawasan Asia Tenggara.
Perusahaan ini bahkan mengembangkan jalur pelayarannya hingga ke Tiongkok, Australia, dan kawasan Pasifik.
Perang Dunia II menghantam keras perusahaan ini. Direkturnya di Belanda, Willem Ruys, ditangkap Jerman Nazi dan dieksekusi. Sementara di kawasan Hindia-Belanda, armadanya dihancurkan angkatan udara Jepang, antara lain kapal SS Slamat, MS Baloeran, dan MS Dempo.
Tenggelamnya SS Slamat merupakan salah satu tragedi besar dalam sejarah pelayaran karena membawa tewas 450 penumpang dan awak.
Foto di atas adalah Kantor Rotterdamsche Lloyd di Batavia, 1912/1913. Tampak terpajang tujuan perjalanan domestik seperti Bandung, Besuki, Bogor, Deli, Gorontalo, Batavia, Kawi, Kediri, Madiun, Malang, Medan, Menado, Merauke, Padang, Palembang, Sabang, Samarinda, Sundoro, Surakarta, Ternate, Wilis, dan Yogya, serta juga tujuan mancanegara seperti Lissabon, Marseille, Rotterdam, Southhampton, dan terusan Suez.